Setiap insan membutuhkan cinta dalam kehidupan
Cinta bukanlah sekedar simbol memadu kasih dua insan
Tapi cinta juga merupakan pondasi terkuat dalam persahabatan
Sama halnya
dengan saling percaya dan setia antar teman
Keduanya
bagaikan pilar kokoh yang menjaga keutuhan istana persahabatan
Dengan cinta
sebagai dasar persahabatan
Akan muncul
rasa saling melindungi dalam menghadapi cobaan dan rintangan
Maka takkan tercipta beribu-ribu kesalah pahaman
Dan dengan kesetiaan sebagai ikatan janji suci terbangunnya persahabatan
Bagaimana mungkin kan berpaling tinggalkan kawan
Tak diduga tak
dinyana
Dengan begitu dekat
jarak waktunya
Sahabat lari
tanpa menyapa
Memalingkan
muka dari buana
Butiran-butiran salju cinta mencair menjadi genangan dengki
Dan kepercayaan bagaikan daun hijau seketika berguguran menjadi tumpukan iri
Serta samudra kesetiaan menjadi ombak ibarat rasa benci
<,
Mengapa roda
berputar begitu cepat
Dulu dikala
senang, dia selalu mendekat
Begitu pula di
saat sedih menjerat
Dia selalu
setia meringankan beban dan penat
Yang tersisa hanya serpihan-serpihan hati yang terlukai
Seakan semua kenangan terindah telah mati
Hingga mungkin sempat terpikir bila takkan bersatu lagi
Habis manis
sepah dibuang
Apa kata-kata
itu yang kan tertuang
Karena dia
tertawa dengan begitu riang
Sementara dia
meninggalkan seseorang yang merasa terbuang
Seberapa besar kesalahan yang diperbuat padanya
Ingin pula terucap seribu pujian adanya
Namun kini dia tlah pergi tuk slamanya
Mungkinkah dia
masih mengingat kepakan sayap-sayap kebersamaan dulu
Dilengakapi
dengan pundi-pundi kasih di dalam naungan sejuknya kalbu
Menghasilkan
berjuta senyuman nan ceria seindah nirwana biru
Ataukah semua
itu hanyalah mimpi-mimpi semu
Mungkin hanya rasa kecewa yang tumbuh di dada
Disertai nuansa pengkhianatan yang ada
Dan entah sampai kapan hati ini trus tersiksa
<<,
Ternyata angin
berhembus terlalu cepat
Secepat dia menjauh
hingga persahabatan itu tidak rekat
Ditaburi
dengan taburan-taburan rasa benci yang melekat
Tanpa
disadari, dalam sedetik dia buatku menjadi pucat
Semua ini akan ku jadikan pengalaman yang tak terukur
Dan biarlah aku yang terluka penuh memar
Memar yang membengkak dalam hati dan akan kujadikan abar
Walau asa tuk
bersama tlah terenggut
Tapi angan tuk
meraihnya sampai setinggi langit
Akankah mimpi
itu benar-benar pupus dan terhambat
Dan mungkinkah
ku hanya dianggap boneka untuk diumpat
Seperti sahabat yang dihempaskan jauh dan tertusuk
Tertusuk duri atau pedang setajam samurai di ufuk
Bagai ufuk barat yang melukiskan dia yang terbenam membawa segudang kantuk
Semakin hari
almanak pun berjalan lagi
Bahwasanya
batang usia semakin tinggi
Alias usia
yang kan smakin tinggalkan belia ini
Namun ku tak
pernah temukan sosok sahabat sejati
Sebagai bekal kebahagiaan hidup di dunia hingga alam baka nanti
Kuberharap semoga harapan ini tak hanya sekedar awang -awang impi
Atau seluruhnya kan jadi duri nan antah berantah alhasil abai
Namun semua
ini adalah ilham yang seharusnya disadari
Bahwa peran
seorang sahabat begitu berarti
Sahabat tidak
hanya sekedar tuk hadir disini
Tapi sahabat
itu lebih dari indah di dalam hati
Hingga menggemparkan dunia dengan kemewahan yang tersirat
Kata yang paling pantas untuk mewakili sahabat adalah kerabat
Karena sahabat adalah seorang layaknya saudara dekat
Maka jangan
sekalipun terbesit di benak tuk sia-siakan harta itu
Berjanjilah
atas nama kasih sayang penuh haru
Sebab betapa
sakit dan perihnya kalbu yang kan mencandu
Jadikanlah
sahabat sebagai duta di hatimu
Lantunkanlah syair-syair puitis dalam bait lagu
Terbitkanlah cahaya terang yang kan hiasi senandung cinta dalam lentera hatimu
Ungkapkanlah perhatian dan curahan masalah hidup yang mengganggu
Sahabat sejati
Haruskah
kumencari hingga ke ujumg dunia ini
Dan bila aku
menemukanmu kini
Ku kan jaga
dirimu nanti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar